Pages

Thursday, December 17, 2015

Cara Mengembangkan Mindset Pengusaha

Pengusaha Kekurangan Masih Sangat Negeri inisial. Dibalik Beragam liputan TENTANG seribu Satu Sosok pengusaha, negeri Suami Ternyata Masih Sangat sedikit memiliki kaum wirausaha. Data Terkini menunjukkan Angka POPULASI entreprenuer di negeri ini Label Hanya 0,18% Dari Total Penduduk, ATAU Hanya Sekitar 400.000 orangutan. SEBUAH Disetor Yang Terlalu sedikit untuk review SEBUAH gatra DENGAN Penduduk Lebih Dari 200 juta jiwa.

Padahal, kisah kemonceran SEBUAH bangsa Selalu dilentikkan Diposkan kisah heroisme para entrepreneurnya. Mereka Membangun Bisnis Dari nol, mendedahkan cerita legendaris, Dan kemudian menancapkan Jejak Yang amat Kokoh hearts Sejarah Ekonomi Dunia. Amerika akan Selalu dikenang KARENA mereka memiliki Henry Ford, Bill Gates, ataupun Lary Halaman & Sergei Brin (pendiri Google). Jepang Menjadi legenda lantaran kisah Akio Morita (pendiri Sony), Soichiro Honda Dan Konosuke Matshushita (Panasonic).

Lalu bagaimana solusinya? Apa Yang Mesti dilakukan negeri Suami sehingga Kelak akan lahir Bill Gates Dari Bandung, Akio Morita Dari Pematang Siantar, ataupun Sergei Brin Dari tanah Maluku? Solusi Suami akan coba kitd bentangkan DENGAN terlebih dulu menulusuri doa faktor Utama kenapa negeri Suami Masih Sangat pengusaha Kekurangan Sosok Yang tangguh.

Jawaban Yang Pertama Mudah: Kita pengusaha Kekurangan Disetor Sangat KARENA Sistem Pendidikan kitd memang mendidik kitd untuk review Menjadi pegawai pengusaha Bukan Dan; mengarahkan kitd untuk review Menjadi kuli, Bukan kreator. Mengherankan Sungguh, Sepanjang kitd sekolah selama Puluhan Tahun, kitd nyaris TIDAK PERNAH get Pelajaran Mengenai kewirausahaan. JUGA nyaris Tak Pernah get Pelajaran TENTANG keberanian mengambil Resiko, TENTANG ketajaman mencium Peluang Bisnis, ataupun Pelajaran keterampilan hidup TENTANG - SEBUAH Pelajaran Penting Yang akan membikin kitd Menjadi Manusia-Manusia mandiri nan digdaya.

TIDAK. Kita Tak Pernah get ITU SEMUA. Selama bertahun-Tahun kitd Hanya dijejali DENGAN aneka Teori dan KONSEP, SeolAh-olah Kelak kitd akan Menjadi "kuli" ATAU pegawai di SEBUAH Pabrik. Lalu Begitulah, SETIAP Penghujung Tahun Ajaran, SETIAP kampus ataupun sekolah Bisnis beramai-Ramai mengadakan Job Fair, pembekalan memberikan (sic!) TENTANG Cara Menyusun CV Yang Bagus dan trik bagaimana Menghadapi Wawancara kerja. * Semua dilakukan sebab SeolAh-SeolAh Bekerja Menjadi "kuli berdasi" di Perusahaan gede (perusahaan kalau Bisa multi-nasional) merupakan "Jalur emas" Yang wajib ditempuh Diposkan SETIAP Lulusan sarjana.

Kenyataan seperti Diatas Mestinya Harus Segera dikurangi. Sebab situasi semacam ITU Hanya akan MEMBUAT semangat kewirausahaan kitd pelan-pelan redup. Sebaliknya, kitd Sungguh Berharap Pendidikan dan kewirausahaan Pelajaran diberikan SECARA masif Dan sejak dini Usia, setidaknya sejak di bangku sekolah SLTP (Pelajaran kewirausahaan TENTANG JUGA Bisa Andari dapatkan DISINI). Sebab DENGAN demikian, negeri ini Label mungkin Bisa Bermimpi melahirkan deretan pengusaha muda nan tangguh PADA Rentang Usia 17 Tahun-an.

PADA Sisi berbaring, Acara semacam job fair Mestinya Disertai DENGAN Acara Yang Tak Kalah meriahnya, yakni semacam "Kewirausahaan Kampus Festival". Kita membayangkan hearts ajang Suami, RIBUAN mahasiswa muda Datang DENGAN Beragam gagasan Bisnis yang Segar, Dan kemudian dipertemukan DENGAN investor Barisan Yang Siap mendanai ide Bisnis mereka (investor Suami Sering disebut JUGA SEBAGAI "investor malaikat" ATAU "modal ventura"). Melalui ajang Inilah Bisa dilahirkan RIBUAN muda pengusaha baru Dari SETIAP kampus Yang ADA di pelosok tanah air. Dan Sungguh, with ITU mereka tak Lagi Harus Antri berebut fomulir lamaran kerja, ditengah terik matahari Panas, with peluh di sekujur Tubuh, with Muka Yang kian Sayu ....... (Duh, biyung, malang nian nasibmu ...).

Faktor kedua Yang MEMBUAT kitd pengusaha Sangat Kekurangan, Dan JUGA Harus Segera diatasi Adalah Suami: mindset Orang Tua kitd Yang cenderung LEBIH menginginkan anaknya Menjadi pegawai / karyawan. Sebab, Orang Tua mana sih Yang TIDAK Bangga jika anaknya Bisa Menjadi ekskutif di Citibank ATAU manajer di Astra International? Mindset semacam Suami Menjadi kelaziman sebab Bagi kebanyakan orangutan tua kitd, mengabdi Dan Bekerja di Perusahaan SEBUAH gede Penghasilan kena pajak Lulus kuliah Adalah Jalur Yang Harus dilalui untuk review Merajut kesuksesan. SEBUAH Jalur "memucat stabil" dan "pagar Aman" untuk review DAPAT Melihat hal anaknya Mampu Membangun rumah Dan memiliki SEBUAH mobil sedan.

Sebaliknya, Orang Tua kitd ACAP ragu Dan Gamang ketika Melihat hal anaknya memutuskan untuk review Membangun usaha SECARA mandiri. Mereka khawatir Jangan-Jangan HAL Suami akan MEMBUAT Anak Cucu mereka kelaparan ...... Mindset semacam Suami pelan-pelan Harus diubah. Cara Yang memucat Efektif Adalah DENGAN menyodorkan Semakin Banyak contoh keberhasilan Yang Bisa diraih pengusaha para muda. Mencari Google Artikel kisah-kisah keberhasilan Suami, diharapkan orangutan tua kitd Menjadi kian Sadar bahwa PILIHAN Menjadi entreprenuer Dan Membuka usaha sendiri merupakan Jalur Yang JUGA Bisa membawa kesuksesan Yang Melimpah.

Ya, Orang Tua kitd mungkin Perlu disadarkan, bahwa PILIHAN Menjadi juragan ayam Ternak di Kampung Halaman Tak Kalah Hebat dibanding Menjadi manajer di Citibank Yang berkantor megah di Sudirman. Bahwa PILIHAN Menjadi juragan grosir batik tak Kalah mak nyus dibanding Menjadi ekeskutif di SEBUAH Perusahaan multi-nasional .

No comments:

Post a Comment